Apakah Popularitas Game di Kalangan Streamers Berpengaruh Pada Jumlah Gamers?

Kerja sama dengan streamers jadi salah satu strategi marketing publisher

Sekarang, orang-orang tidak hanya suka untuk bermain game, tapi juga menonton konten gaming, baik berupa kompetisi esports maupun sesi gaming kasual dari para streamers.

Dalam laporan Viewers and Player Correlation: Does Streaming Viewership Correlate to Numbers of Players, Stream Hatchet membahas tentang apakah popularitas sebuah game di kalangan streamers dan jumlah penonton rata-rata mempengaruhi jumlah pemain dari game tersebut.

Secara total, ada enam game yang menjadi sampel. Enam game itu dibagi dalam dua kategori: game yang memiliki ekosistem esports dan game yang tidak punya skena esports. Berikut ulasan lengkap dari laporan Stream Hatchet.

Game yang Punya Skena Esports

Untuk kategori game esports, ada tiga game yang Stream Hatchet gunakan sebagai sampel. Pertama, Rainbow Six Siege, game first-person tactical shooter dari Ubisoft. Skena esports dari R6S cukup mendapatkan perhatian dari Ubisoft. Buktinya, game itu punya struktur liga esports yang jelas.

Ubisoft mengadakan turnamen R6S di berbagai tingkat, mulai dari regional sampai global. Dan tim R6S terbaik di dunia biasanya akan mendapatkan kesempatan untuk bertanding di turnamen tahunan Six Invitationl.

Korelasi antara jumlah penonton dan jumlah gamers dari Rainbow Six Siege. | Sumber: Stream Hatchet

Menurut Stream Hatchet, dalam kasus R6S, ada korelasi yang kuat antara jumlah penonton rata-rata dengan jumlah pemain dari game tersebut. Semakin tinggi viewership dari konten R6S, biasanya, semakin banyak juga gamers yang tertarik untuk memainkan R6S. Namun, terkadang, kompetisi esports dari R6S justru mengacaukan korelasi antara keduanya. Sesekali, turnamen esports hanya menaikkan viewership, tanpa memberikan dampak besar pada jumlah gamers.

Counter-Strike: Global Offensive jadi game esports kedua yang Stream Hatchet amati. Menariknya, walau CS:GO juga punya ekosistem esports dan mengusung genre FPS, seperti R6S, tidak ada korelasi yang kuat antara jumlah penonton rata-rata dan jumlah pemain rata-rata CS:GO.

Perbandingan antara jumlah gamers dan penonton dari CS:GO. | Sumber: Stream Hatchet

Biasanya, turnamen esports CS:GO memang membuat viewership dari game itu meningkat pesat. Sayangnya, hal ini biasanya tidak diiring dengan kenaikan jumlah pemain yang berimbang. Namun, jika viewership dari kompetisi esports CS:GO tidak dihitung, kenaikan jumlah penonton dan jumlah pemain menjadi lebih berimbang.

Game esports terakhir yang diamati oleh Stream Hatchet adalah Dota 2. Tren antara jumlah viewers dan gamers dari game MOBA ini menyerupai tren CS:GO. Kompetisi esports dari Dota 2 hanya bisa mempengaruhi jumlah penonton, tapi tidak punya pengaruh besar ke jumlah pemain. Faktanya, sejak 2018, tren jumlah pemain rata-rata dari Dota 2 cenderung turun. Sebaliknya, tren jumlah penonton dari game itu justru cenderung naik.

Korelasi antara jumlah pemain dan jumlah penonton dari Dota 2. | Sumber: Stream Hatchet

Dalam laporannya, Stream Hatchet juga menyebutkan, alasan mengapa turnamen esports Dota 2 bisa mendorong jumlah penonton, tapi tidak jumlah pemain adalah karena pengalaman menonton konten Dota 2 yang berbeda dengan pengalaman saat memainkan game tersebut.

Pengalaman menonton yang baik akan meningkatkan jumlah penonton. Sementara pengalaman bermain yang kurang optimal akan membuat orang-orang enggan untuk mencoba Dota 2. Memang, Dota 2 dikenal sebagai game yang sulit untuk dipelajari bagi pemain baru.

Game Tanpa Ekosistem Esports

Untuk kategori game tanpa ekosistem esports, Stream Hatchet juga mengamati tiga sampel, yaitu Final Fantasy 14, Dead By Daylight dan Rust. Beberapa tahun belakangan, viewership dari Final Fantasy 14 memang cenderung rendah. Meskipun begitu, game MMORPG buatan Square Enix itu tetap punya fans hardcore yang masih menonton streaming dari Final Fantasy 14.

Perbandingan antara jumlah pemain dan penonton dari Final Fantasy 14. | Sumber: Stream Hatchet

Jika dibandingkan dengan game-game lain yang menjadi sampel, Final Fantasy 14 jadi game dengan korelasi paling kuat antara jumlah penonton rata-rata dan jumlah pemain rata-rata. Salah satu alasannya adalah karena Final Fantasy 14 memang punya fanbase yang cukup setia. Alasan lainnya adalah karena kerja sama dengan kreator konten memang menjadi salah satu strategi marketing Square Enix.

Dead By Daylight jadi game tanpa skena esports lain yang masuk dalam laporan Stream Hatchet. Game survival horror ini cukup populer di kalangan gamers kasual. Sejak 2019 sampai 2021, baik jumlah penonton maupun jumlah pemain dari game ini menunjukkan pertumbuhan.

Tren jumlah penonton dan pemain dari Dead By Daylight. | Sumber: Stream Hatchet

Biasanya, kenaikan jumlah gamers dari Dead By Daylight terjadi ketika game itu tengah trending di kalangan streamers. Hal lain yang membuat gamers tertarik untuk mencoba atau kembali memainkan game tersebut adalah peluncuran DLC baru.

Dalam kasus Rust, viewership juga punya pengaruh kuat akan jumlah pemain dari game tersebut. Di 2021, ratusan streamers mulai memainkan Rust di private server. Alhasil, konten untuk game ini pun menjadi sangat banyak. Berkat popularitas konten Rust, jumlah pemain Rust pun naik hingga lebih dari dua kali lipat. Hal ini terjadi karena orang-orang yang menonton para streamers bermain Rust menjadi penasaran akan game tersebut. Alhasil, mereka pun tertarik untuk mencoba game itu sendiri.

Perbandingan jumlah gamers dan penonton dari Rust. | Sumber: Stream Hatchet

Namun, setelah Rust tidak lagi populer di kalangan streamers, viewership untuk game ini juga turun drastis. Ketika itu, jumlah pemain Rust memang juga mengalami penurunan. Kabar baiknya, penurunan jumlah pemain Rust tidak sedrastis jumlah penonton.

Kesimpulannya, popularitas game di kalangan streamers bisa meningkatkan jumlah pemain. Dan dampak tersebut tetap terasa, bahkan setelah streamers berhenti memainkan game tersebut.