17 October 2022

by Glenn Kaonang

Arsip Foto Bersejarah Harian Kompas Kini Hadir Sebagai NFT di Blockchain Tezos

Sukses dengan proyek NFT perdananya, Harian Kompas kembali meluncurkan proyek NFT baru yang berfokus pada medium fotografi

Harian Kompas kembali meluncurkan proyek NFT terbarunya. Setelah sukses dengan proyek NFT perdananya yang diberi nama Narasi Fakta Terkurasi pada bulan Juni lalu, Kompas belum lama ini memperkenalkan proyek NFT keduanya, yaitu Narasi Foto Terkurasi.

Sesuai namanya, ini merupakan koleksi arsip foto yang dihasilkan oleh fotografer dan jurnalis Harian Kompas semenjak edisi pertamanya diterbitkan di tahun 1965. Dalam siaran persnya, dijelaskan bahwa proyek ini merupakan percabangan dari proyek sebelumnya yang menghadirkan NFT arsip halaman depan Harian Kompas.

Fotografi sendiri dipilih karena telah menjadi salah satu pokok jurnalistik sejak awal kemunculan media cetak, dan kita tahu ada banyak peristiwa bersejarah yang berhasil direkam melalui berbagai foto ikonik penanda zaman. Menurut Kompas, kehadiran pewarta foto pada suatu peristiwa, yang menangkap dan mengabadikan momentum, sama pentingnya dengan jurnalis tulis.

Salah satu fotografer Kompas, Heru Sri Kumoro, mengatakan bahwa fotografi jurnalistik di Kompas memiliki nilai khasnya sendiri karena para pewarta fotonya dididik sebagai jurnalis, bukan sekadar juru foto. Mereka dibekali kemampuan meriset, menulis, dan kepekaan untuk menakar signifikansi peristiwa. Itulah mengapa foto-foto yang dihasilkan tidak hanya menarik dari sisi visual, tetapi juga kuat dari sisi naratif.

Dalam rilisan perdana Narasi Foto Terkurasi yang diberi judul tema "Loka/Masa", total ada 57 foto yang berbeda yang ditawarkan, masing-masing sebanyak 57 edisi. Foto-foto tersebut diseleksi dari karya 19 fotografer yang diambil pada rentang tahun 2003-2018. Secara keseluruhan, ada 3.249 aset NFT yang akan dirilis secara berkala dari September hingga Desember 2022.

Selain format asetnya, faktor lain yang membedakan proyek NFT kedua Kompas dari sebelumnya adalah ekosistem blockchain yang dipilih menjadi rumahnya. Kali ini, Kompas tidak lagi menggunakan Ethereum, melainkan Tezos yang skena fotografinya sudah cukup berkembang. Selain karena skena yang sudah terbentuk, Tezos juga dipilih karena memiliki interface sederhana yang ramah pengguna, lengkap dengan biaya transaksi (gas fee) yang relatif rendah.

Bagi yang tertarik mendapatkan NFT fotografi Kompas, Anda bisa langsung mengunjungi laman resminya di marketplace Objkt.com. Satu NFT fotografinya bisa didapat dengan banderol paling murah mulai 1 $XTZ, atau kurang lebih sekitar 21 ribu rupiah.

Kalau melihat situs NFT Kompas, bisa kita lihat bahwa agenda Kompas berikutnya adalah merilis koleksi NFT bernama Narasi Fakta Tervisualisasi, yang akan menghadirkan karya-karya infografik dari Harian Kompas sebagai NFT yang dapat dikoleksi. Semoga saja proyek NFT ini dapat terus dikembangkan secara konsisten, dan tidak berhenti mendadak seperti proyek NFT CNN baru-baru ini.