7 July 2022

by Dimas Galih W.

Shinta VR Luncurkan “Individual License” bagi Tenaga Pendidik melalui MilleaLab

Pendidikan dengan akses virtual reality di Indonesia saat ini sudah dimulai

Bagi Anda yang belum tahun, MilleaLab merupakan sebuah platform pembuatan dan pembelajaran berbasis media 3D dan Virtual Reality (VR). MilleaLab sendiri adalah salah satu unit bisnis dari ShintaVR, sebuah perusahaan metaverse Indonesia yang sudah berdiri sejak 2016. Saat ini, MilleaLab meluncurkan lisensi individu (individual license) bagi pendidik/guru di seluruh Indonesia, untuk mempermudah mereka agar mampu mengakses teknologi VR dengan mudah, cepat dan terjangkau. ShintaVR sendiri berkomitmen untuk menciptakan dampak positif menggunakan immersive technology, salah satunya dengan mendorong digitalisasi dan membentuk masa depan sektor pendidikan menggunakan teknologi VR melalui berbagai unit bisnisnya.

Andes Rizky, Founder dan Managing DirectorShintaVR, mengatakan, “ShintaVR berkomitmen untuk terus membuat dampak positif melalui immersive technology yang kami kembangkan, salah satunya dalam transformasi digital sektor pendidikan. Upaya digitalisasi sektor pendidikan di Indonesia melalui penggunaan teknologi baik hardware dan software sudah mulai dianut oleh lembaga pendidikan di Indonesia sebagai alat bantu dalam kegiatan belajar mengajar agar dapat mempermudah segala prosesnya untuk mencapai merdeka belajar. Metode pendidikan di zaman modern saat ini masih berjuang untuk memenuhi kebutuhan gaya belajar bagi generasi milenial. Maka dari itu, teknologi VR dapat menjadi sarana untuk mengubah sistem pendidikan di masa depan menjadi lebih baik, tidak hanya sekedar untuk merevolusi industri hiburan semata,”

Selain MilleaLab, ShintaVR mempunyai dua solusi berbasis immersive technology yaitu SpaceCollab (Metaverse platform untuk pelatihan) dan Virtual Character System (Sistem Avatar). Selain itu, ShintaVR baru-baru ini juga terpilih menjadi Technology Pioneer di World Economic Forum, satu-satunya perusahaan VR yang terpilih secara resmi oleh komite World Economic Forum mewakili Indonesia, memperkuat pijakan ShintaVR untuk memasuki pasar global dan menciptakan dampak yang lebih luas.

“Dengan dampak yang telah diberikan oleh banyak guru dalam pendidikan menggunakan teknologi VR melalui kerja sama antara MilleaLab dan sekolah-sekolah di Indonesia selama ini, kami meluncurkan lisensi individu MilleaLab bagi pendidik yang ingin terlibat aktif dalam mengembangkan konten pembelajaran berbasis teknologi VR secara mandiri. Sejak pertama kali diluncurkan, kami mendapat banyak sekali permintaan terkait akses ke lisensi MilleaLab, termasuk guru-guru di area terpencil yang mengharapkan akses terjangkau. Oleh karena itu, kami berharap lisensi individu MilleaLab ini akan menjadi solusi bagi para pendidik yang tergabung dalam platform kami serta dapat menarik para pengguna baru untuk menciptakan adopsi digital yang lebih luas,” tambah Andes.

Hingga saat ini, MilleaLab telah diakses oleh lebih dari 2.500 sekolah, 20.000+ pengguna, 7.900+ pendidik tersertifikasi, serta telah dijadikan uji coba di 10 provinsi dengan 1.800 peserta didik. Terlebih lagi, MilleaLab memiliki 260+ VR Ambassador di seluruh Indonesia yang disebut dengan Pendekar VR. Dalam menjalankan misinya, MilleaLab secara konsisten berkolaborasi dengan berbagai pihak seperti dengan VR Ambassador, lembaga pemerintahan dan mitra-mitra strategis. Baru-baru ini, MilleaLab berkolaborasi dengan UNESCO dalam program BILT Learning Lab, mewakili Indonesia untuk memperkenalkan sistem pendidikan di Indonesia melalui teknologi VR ke khalayak global.

Prof. Dr. Ir. R. Eko Indrajit, M.Sc., MBA., Mphil., MA, Advisor MilleaLab, mengatakan, “Jika berbicara mengenai penggunaan teknologi dalam dunia pendidikan, salah satu teknologi pendidikan yang telah digunakan adalah teknologi VR yang sudah diterapkan di berbagai negara seperti Jepang, China, Inggris dan lainnya. Sebenarnya Indonesia pun sudah mulai mengimplementasikan VR dalam kegiatan belajar mengajar yang telah dimulai oleh MilleaLab pada tahun 2019, dan telah membantu para guru dan murid untuk meningkatkan kualitas dan pengalaman belajar mengajarnya. Saya percaya ShintaVR melalui MilleaLab khususnya, dapat berkontribusi aktif dalam membentuk masa depan dunia pendidikan, seiring dengan perkembangan teknologi yang terjadi sangat cepat.”

Irfana Steviano, pengembang Teknologi pembelajaran dari Direktorat Guru Tenaga Kependidikan bagian Pendidikan Dasar Kemdikbudristek, mengatakan, “Kami sangat mengapresiasi upaya ShintaVR melalui MilleaLab khususnya, dalam mendorong digitalisasi sektor pendidikan di Indonesia. Salah satu masa depan teknologi pembelajaran adalah pemanfaatan teknologi imersif yang akan membawa suasana pembelajaran semakin interaktif dan menyenangkan untuk semua, dan kami mendukung agar pemanfaatan platform VR MilleaLab dapat menjangkau lebih luas lagi para tenaga pendidik di Indonesia,”

Peluncuran lisensi individu ini juga mengikuti berbagai inisiatif yang telah dijalankan MilleaLab untuk mendorong perkembangan sektor pendidikan Indonesia melalui teknologi VR dalam beberapa tahun terakhir, khususnya selama masa pandemi. Sebelumnya, MilleaLab menghadirkan berbagai inisiatif seperti 100 Sekolah Pionir VR dan 1000 Guru Pionir VR berkolaborasi dengan SEAMOLEC, PUSDATIN –  Rumah Belajar dan Ikatan Guru Indonesia (IGI), serta mendukung Kemendikbudristek dan KOMINFO untuk transformasi digital di sektor pendidikan dengan teknologi VR. Selain itu, MilleaLab terus berusaha memperluas dampaknya melalui program Pendekar VR, yang dirancang untuk menaungi para pendidik yang tergabung sebagai VR Ambassador.