30 November 2022

by Glenn Kaonang

9 Brand Besar yang Sudah Resmi Masuk ke Ranah Web3

Mulai dari Nike sampai Lacoste, inilah brand-brand top yang sudah menggeluti dunia NFT dan meraup untung besar

Gemerlap dunia Web3 berhasil 'meracuni' berbagai industri sekaligus dalam dua tahun terakhir ini. Satu demi satu brand kenamaan dari beraneka ragam industri secara bergantian menginjakkan kakinya ke ranah Web3. Tidak jarang, investasi yang dilakukan oleh deretan brand ini terbilang cukup besar.

Bahkan dalam kondisi yang sulit seperti sekarang, masih banyak perusahaan besar yang berinvestasi maupun mengumumkan rencana terkait ekspansinya di segmen Web3. Lihat saja Starbucks, yang September lalu memperkenalkan program loyalty berbasis NFT bernama Starbucks Odyssey, atau Mattel yang baru-baru ini meluncurkan marketplace NFT-nya sendiri.

Di artikel ini, kita akan membahas mengenai brand-brand top yang sudah resmi masuk ke ranah Web3, sekaligus seperti apa perkembangannya sejauh ini. Menggunakan data dari Dune Analytics, kita bisa memantau pemasukan yang didapat brand-brand besar tersebut dari inisiatif NFT-nya masing-masing, khususnya yang dirilis di blockchain Ethereum.

1. Nike

Bahkan sebelum NFT menjadi mainstream, Nike sebenarnya sudah mulai melancarkan gerak-geriknya di ranah Web3. Menurut laporan CoinDesk, langkah awal Nike di Web3 ditandai oleh paten terhadap branding "CryptoKicks" yang diamankannya menjelang akhir 2019, disusul oleh pengujian blockchain bersama Macy's dan RFID Lab dari Auburn University pada Maret 2020.

Namun langkah terbesar yang Nike lakukan adalah mengakuisisi RTFKT Studios pada Desember 2021. RTFKT merupakan studio di balik koleksi NFT populer CloneX, yang volume perdagangan totalnya di OpenSea sejauh ini telah menembus angka 240.000 ETH, atau kurang lebih setara 4,58 triliun rupiah berdasarkan kurs saat artikel ini ditulis.

Lanjut ke April 2022, Nike meluncurkan koleksi NFT sneaker bernama CryptoKicks, dan baru di bulan November kemarin, Nike meluncurkan platform Web3-nya sendiri yang bernama .SWOOSH.

Sejauh ini, Nike terlihat seperti brand yang paling agresif manuvernya di Web3, dan ini bukanlah tanpa alasan. Data dari Dune Analytics menunjukkan bahwa total pemasukan yang Nike dapatkan dari NFT telah menembus angka $185,3 juta, dan hampir separuhnya sendiri merupakan pendapatan pasif yang berasal dari royalti yang dibayarkan setiap kali NFT-nya laku terjual di secondary market.

2. Dolce & Gabbana

Brand fashion Dolce & Gabbana memulai petualangannya di ranah Web3 pada bulan September 2021, tepatnya ketika mereka meluncurkan koleksi NFT bernama "Collezione Genesi". Koleksi NFT tersebut diluncurkan via marketplace bernama UNXD, dan setelah dilelang selama dua hari saja, nilai penjualannya sudah langsung menembus angka $5,65 juta.

Sejak debut perdana yang sangat sukses itu, D&G dan UNXD masih terus berkolaborasi dan menciptakan komunitas NFT bernama DGFamily. Secara total, pemasukan yang didapat D&G dari koleksi NFT-nya telah mencapai angka $23,69 juta sejauh ini.

3. Tiffany & Co.

Status Tiffany & Co. sebagai salah satu peritel perhiasan tertua di dunia tidak mencegahnya beradaptasi dengan tren terkini. Pada bulan Agustus 2022, Tiffany & Co. menyingkap 250 NFT kalung digital yang masing-masing dihargai 30 ETH. Seakan itu belum cukup mahal, yang boleh membeli NFT tersebut hanyalah para kolektor NFT CryptoPunks, yang kita tahu semuanya merupakan sultan di ranah Web3.

Meski baru meluncurkan satu inisiatif, Tiffany & Co. rupanya sudah membukukan pendapatan yang cukup signifikan dari NFT, persisnya di angka $12,62 juta, dan itu semua murni berasal dari penjualan langsung ke konsumen.

4. Gucci

Brand fashion mewah asal Italia ini punya strategi Web3 yang cukup holistik. Pada bulan Mei 2021, Gucci menyulap salah satu pertunjukan busananya menjadi sebuah NFT video, yang kemudian terjual seharga $25.000. Pada Februari 2022, Gucci meluncurkan koleksi NFT SuperGucci hasil kolaborasinya dengan brand mainan Superplastic. Koleksi tersebut terdiri dari 1.000 aset NFT yang masing-masing dijual seharga 1,5 ETH, serta dapat ditukarkan dengan sebuah patung eksklusif yang terbuat dari keramik.

Di luar NFT, Gucci sempat membeli lahan virtual di metaverse The Sandbox, serta membeli token RARE senilai $25.000 untuk bergabung dalam SuperRareDAO. Beberapa toko fisik Gucci di Amerika Serikat juga sudah mulai menerima pembayaran dalam bentuk mata uang crypto sejak pertengahan tahun ini.

5. Adidas

Rival terbesar Nike ini mulai dipandang sebagai pemain serius di ranah Web3 pada Desember 2021, tepatnya ketika Adidas meluncurkan koleksi NFT Into the Metaverse dengan berkolaborasi bersama Bored Ape Yacht Club, Punks Comics, dan Gmoney. Dalam sehari, inisiatif tersebut langsung mendatangkan $23,4 juta buat Adidas.

Kemudian di bulan Januari 2022, Adidas sempat berkolaborasi dengan Prada untuk meluncurkan koleksi NFT di blockchain Polygon. Yang terbaru, Adidas baru saja meluncurkan Virtual Gear, sebuah koleksi NFT pakaian yang secara spesifik didesain untuk digunakan dalam lingkup metaverse.

6. Time Inc.

Raksasa media asal Amerika Serikat ini sudah sejak lama terlibat dalam dunia Web3. Pada bulan Desember 2014, Time mengumumkan bahwa para pelanggannya bisa membayar biaya langganan menggunakan bitcoin untuk beberapa majalah yang diterbitkannya, macam Fortune, Health, maupun Travel + Leisure.

Time juga memiliki komunitas NFT-nya sendiri yang dinamai TIMEPieces. Lewat komunitas tersebut, Time telah meluncurkan 5 koleksi dan total 20.000 NFT selama setahun terakhir, selagi melibatkan 89 artis dan 55.000 anggota komunitas. Jika dijumlah, total pendapatan Time dari NFT sejauh ini sudah berada di kisaran $10,8 juta.

7. Budweiser

Salah satu merek bir paling top di Amerika Serikat ini membuat kejutan pada bulan Agustus 2021 ketika mereka membeli domain beer.eth seharga 30 ETH. Kemudian di bulan November 2021, Budweiser meluncurkan koleksi NFT perdananya, Budverse Cans - Heritage Edition yang berisikan 1.936 aset NFT — angka yang sama seperti tahun Budweiser mulai menjual bir dalam kemasan kaleng.

Tidak puas sampai di situ saja, Budweiser meluncurkan koleksi NFT keduanya pada bulan Januari 2022 bersama 22 musisi. Saudaranya yang masih di bawah satu induk perusahaan, Bud Light, juga tidak mau ketinggalan. Di bulan Februari 2022, Bud Light meluncurkan 2.000 aset NFT dalam rangka menyambut merek bir barunya, N3XT.

Kalau digabung, pendapatan Budweiser dan Bud Light dari NFT sejauh ini sudah hampir menembus angka $10 juta.

8. The Australian Open

Pada bulan April 2022, turnamen tenis The Australian Open (AO) meluncurkan 6.776 NFT AO Art Ball yang digarap bersama studio Web3 Run it Wild. Dalam kesempatan yang sama, AO juga menyingkap sebuah pengalaman interaktif di metaverse Decentraland.

Yang menarik, aset NFT besutan AO ini bukan sebatas gambar statis. Masing-masing aset mampu memantau metadata pertandingan dan terhubung dengan area sebesar 19 cm x 19 cm di sebuah lapangan tenis. Seandainya bola yang mendarat di area tersebut berhasil mencetak skor, maka pemilik NFT yang terhubung akan dihadiahi sebuah bola fisik yang digunakan dalam pertandingan tersebut.

9. Lacoste

Brand fashion asal Prancis ini mengawali debutnya di ranah Web3 lewat peluncuran koleksi NFT di bulan Juni 2022. Koleksi tersebut berisikan 11.212 aset NFT, angka yang merujuk pada salah satu produk terlaris Lacoste, yakni baju polo bernama L1212. Juga tidak perlu terkejut, karakter NFT-nya merupakan seekor buaya.

Sebagai upaya menjembatani ranah fisik dan digital, Lacoste turut menjanjikan para kolektor NFT-nya hak untuk ikut berkontribusi terhadap desain pakaian fisiknya ke depannya. Sejauh ini, total pendapatan Lacoste dari NFT sudah mencapai $1,13 juta.

Gambar header: Nike via Unsplash.